Langsung ke konten utama

Les Tambahan Untuk Anak??? Perlukah Dan Kapan Saat Yang Tepat Untuk Anak Mendapatkan Les?? Yuhh Simak Disini...

Jendela Arlian - Salam Syemangat dari saya, Bunda dengan dua orang putri yang masih aktif aktifnya dan masih selalu ingin mencoba banyak hal, Yang penting kewarasan selalu terjaga ya bund...


Kali ini saya mau bahas tentang les mengelesi, yahhhh ini memang ini adalah mata pencaharian saya dan Alhamdulillah rejeki saya memang adanya disitu dari gadis dulu, Tapi kadang saya itu suka nangis sendiri kalo ketemu anak yang luar biyasaahhh kalo di lesi, yahh walo kadang banyak juga ketemu anak yang gampaaanggg banget kalo di lesi. Nah disitulah saya ingat pepatah Life Is Never Flat....
Perpusda Semarang Jawa Tengah
Les Tambahan Sesuai Minat Bakat Anak


Bunda... Menjelang usia 5 tahun, seorang anak balita dengan lambat laun akan memahami bahwa dunianya tak sesederhana ketika dulu. Ia harus pergi ke sekolah untuk belajar dan mematuhi peraturan yang diterapkan sekolah.

Beberapa anak ada yang mengalami hambatan dalam belajar dan mengakibatkan mereka mengalami ketinggalan dibanding teman-teman sekelasnya. Para orang tua kemudian bertindak cepat dengan mengirim anak-anak semacam ini untuk mengikuti les tambahan di luar jam sekolah.


Karena sebagian besar SD menerapkan peraturan bahwa anak sudah harus dapat membaca sebelum dapat menjadi murid kelas satu di sekolah tersebut. Mau tak mau para orang tua kalang kabut dan didera kekhawatiran seandainya anak tidak dapat diterima di sekolah pilihan mereka.

Sehingga, les tambahan untuk anak banyak menjadi pilihan bagi orangtua.

Orangtua tidak ingin anaknya ketinggalan.

Tidak ingin anaknya mendapat nilai jeblok karena bisa membuat malu.

Orangtua tak ingin anaknya diberi cap bodoh dari teman atau guru.
Dan disinilah tugas saya yang harus menjadikan anak anak mereka bisa secara instan, wooww instan, syusahhh lho.. 
Tapi tetep kudu dijalanin dan maju terus pantang mundur, Dan Alhamdulillah banyak yang berhasil setelah mendapat tambahan belajar dari saya, ya walau ta bisa dipungkiri ada yang kurang sesuai dengan ekspetasi orang tuanya.

Karena Seharusnya orang tua memang turun tangan mengajari anak-anaknya secara langsung, terlibat dan ikut nyemplung belajar, mengawasi, mendampingi, mengarahkan, memotivasi bahkan berdiskusi sampai berdebat tentang bahan ajar anak-anaknya.Keterlibatan itulah yang bisa membuat anak dan orang tua terlibat dalam pertalian belajar.


Bunda... Yakinlah semua anak anak itu pada dasarnya adalah anak pandai dan cerdas, hanya mereka butuh kail yang tepat, 
ya... pancingan pancingan inilah yang harus kita pelajari bagaimana agar anak bisa kita tangani sendiri tanpa bantuan guru les ataupun orang lain, 
walaupun pekerjaan sampingan saya ini adalah ladang rejeki, tapi sebenarnya jauhh di lubuk hati ini menangis jika ada anak yang memang sengaja di leskan karena orang tua yang sibuk bekerja dan hampir tak punya waktu untuk anak anaknya, bukan karena anak benar benar butuh pelajaran tambahan, karena bertemu dengan anak anak yang seperti ini saya merasa menjadi pelarian, karena mereka akan susah menerima apa yang kita ajarkan karena latar belakang mereka yang sudah tidak menyiapkan hal itu, mereka hanya butuh perhatian orang tua.
Lain dengan anak anak yang memang benar benar membutuhkan pelajaran tambahan, mereka dengan sangat mudah menangkap pelajaran dan paham yang kita ajarkan


Bunda...Beberapa hal ini Mungkin ini bisa membantu, kapan saatnya anak anak membutuhkan les:


Perlu les karena untuk latihan

Pada anak-anak tertentu, memang membutuhkan latihan tambahan untuk mendalami materi yang sedang dipelajarinya. Penjelasan guru belum benar-benar dipahami karena batasan waktu dan target mengajar, serta kurang cepatnya daya tangkap seorang anak. Akibatnya kesulitan pada saat mengerjakan PR, tugas mandiri dan ulangan. Dengan latihan rutin, anak menjadi paham lika-liku soal, sehingga kemampuannya terasah dan prestasi menjadi meningkat.


Perlu les untuk tujuan tertentu

Tak bisa dipungkiri tujuan seorang anak atau orang tua mengikuti les bermacam-macam. Memang ada yang bertujuan meraih juara, dapat masuk sekolah atau perguruan tinggi yang yang diinginkan. Selagi tujuannya baik, sebenarnya juga tidak apa-apa, karena mereka mendapatkan ilmu dan kemampuannya meningkat. Itu tidak salah. Asalkan harus selektif juga tetap dalam pantaun orang tua

Perlu les untuk mengetahui bakat

Pada anak kecil, tidak ada salahnya anak diberi kesempatan mencoba beberapa les untuk mengetahui bakatnya di mana? Seperti les menari, les balet, les piano, les vocal, les bela diri, les berenang dan lain-lain. Sekali lagi, yang penting tidak diforsir dan dipaksakan. Jangan hanya mengantar dan menjemput saja, tetapi juga perlu dipantau, dia punya bakat di bidang itu atau tidak. Minatnya bagaimana, perkembangan prestasinya ada atau tidak? Sehingga tidak perlu semua les diikuti, tapi cukup yang sesuai minat dan bakat anak saja dan tentunya yang benar benar menonjol. 

Demikian Bunda sekedar Curcol saya hihihi...
Tetap syemangat mendidik dan mengajari anak anak kita jadi anak #GenerasiMaju ya Bund..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Versi Keluarga Generasi Maju Ala Mombassador SGM Eksplor

Jendela Arlian - Halloo Bunda... Jumpa lagi dengan saya Arri Widi Mombassador SGM Eksplor yang selalu berusaha dukung Si Kecil jadi Anak Generasi Maju. Apa kabarnya Bunda dan Si Kecil? Semoga sehat dan bahagia selalu ya... š™†š™šš™¢š™šš™§š™™š™šš™ š™–š™–š™£ Vš™šš™§š™Øš™ž š™†š™šš™”š™Ŗš™–š™§š™œš™– š™‚š™šš™£š™šš™§š™–š™Øš™ž š™ˆš™–š™Ÿš™Ŗ Merdeka Versi Keluarga Generasi Maju Ala Mombassador SGM Eksplor Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya ya Bund, tak ada kemeriahan sorak sorai perlombaan seperti tahun lalu, bahkan malam tirakatan yang biasanya di laksanakan di setiap tempat kali ini pun belum boleh dilaksanakan, Ini semua karena adanya pandemi yang terjadi saat ini.  Banyak hal yang terlewat dan tidak bisa kita rayakan di pendemi ini, tapi kita tidak boleh terpuruk dan sedih lho Bund, jadi apapun yang terjadi kita tetap harus semangat demi anak anak Generasi Maju kita agar mereka bisa menjadi yang terbaik Dan tentu saja anak-anak juga kangen suasana l

Penyebab Anak Picky Eater Dan Cara Mengatasinya

Jendela Arlian - Apa kabar Bunda? Masih menghadapi anak yg pilih pilih makanan?Kadang kita sering jengkel juga mengapa anak suka pilih-pilih makanan, atau maunya makan makanan yang tidak disajikan di meja makan. Jika kita tidak menurutinya, anak menolak untuk makan. Jika kita menurutinya, kita akan repot memasak lagi makanan lain ataupun membeli makanan yang diminta oleh anak. Anak yang terlalu pemilih dan hanya mau makan dengan makanan yang itu-itu saja disebut juga dengan picky eater. Jika kemauannya selalu dituruti bisa berpengaruh pada kurangnya asupan nutrisi. Anak yang suka pilih-pilih makanan atau picky eater akan selalu mecari kegiatan lain untuk menghindari menu makanan yang tidak mereka sukai. Picky eater lebih sering terjadi pada anak usia prasekolah atau balita. Karena di usia tersebut, anak mengalami perkembangan psikis yang komplek misalnya menjadi lebih mandiri, dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta lebih dapat mengekspresikan emosinya. Sifat perkembang

Ibu Warung Anak Sehat Tetap Produktif Di Masa Pandemi Dengan Teknologi Digital

Jendela Arlian -Halloo Bunda... Tak terasa sudah 7 Bulan lebih masa pandemi ini kita lalui ya Bund, Dan pastinya kita semua juga tahu tidak mudah melalui masa masa itu, termasuk saya juga lho Bund, tapi kita semua juga harus yakin bahwa ada pelangi setelah hujan dan seperti itulah juga nantinya akan ada kebahagiaan dan hikmah lebih yang akan kita terima setelah melalui berbagai kesulitan ini... Jadi kita harus selalu optimis ya Bund. Sebagai Ibu rumah tangga, kita pun harus juga bisa membuktikan bahwa kita mampu lho Bund, mungkin selama dirumah banyak dari para Bunda yang sudah berdikari dan membuktikan bahwa sebenarnya kitapun punya potensi untuk bisa mendapatkan penghasilan, dengan berjualan misalnya. Nah, banyak lho Bund yang sudah membuktikan bahwa dengan berjualan ternyata perempuan pun bisa mandiri dengan mendapatkan penghasilan sendiri, dan jenis barang yang kita jual pun bisa beraneka macam sesuai dengan hobi dan skill kita. Dan untuk kelancaran penjualan produk kita tentunya