Jendela Arlian - Apa kabar hari ini Bunda....
Salam hangat untuk si kecil nya Bunda ya, Pastinya semakin hari semakin hebat dan membanggakan ya...
Mempunyai anak anak yang mandiri, supel dan Disiplin adalah suatu hal yang membanggakan tapi tentu saja hal tersebut butuh proses panjang yang menguras emosi, tapi sebanding jika kita melihat tumbuh kembang mereka yang optimal dan sesuai harapan kita.
Misalnya tentang kedisiplinan diri anak, Banyak mengira mengajarkan disiplin anak itu sulit, tapi ternyata tidak seperti itu lho Bund...
Dan disiplin itu tidak tiba tiba muncul dengan sendirinya ketika anak sudah paham tapi dengan ketaletanan dan kesabaran serta doa yang paling penting, kita bisa membuat anak anak kita disiplin sejak dini.
Kompak dengan pasangan dalam mendisiplin anak penting karena anak harus tahu aturan yang ditetapkan oleh orang tuanya. Kelak, disiplin yang diajarkan di rumah akan menjadi jembatan untuk bisa mengikuti disiplin di sekolah.
Bisa dimulai dari yang sederhana dulu yang terpenting konsisten dengan aturan yang dibuat. Jadi konsistensi Ayah dan Bunda itu penting untuk menerapkan adanya batasan, karena akan lebih mudah bagi anak untuk mendisiplinkan diri bila tetap berada dalam batasan.
Anak perlu tahu, ada batasan yang tidak boleh ia lewati, ada aturan yang harus ia ikuti. Ini juga nanti akan berdampak ketika anak mulai memasuki lingkungan sekolah. Dengan adanya aturan, anak juga akan merasakan adanya kepastian, dan ini akan memberikan rasa aman dan nyaman. Selain penerapan aturan konsisten, tentu diperlukan juga langkah-langkah disiplin lainnya yang pas untuk anak sesuai usianya.
Berikut di antaranya:
Lapangan SD Wonotingal 01 Semarang |
1. AJARI ANAK UNTUK DATANG KETIKA MEREKA DIPANGGIL
Ketika orang tua memanggil anak, anak yang seharusnya tidak berteriak, “Apa?” dari semua tempat di seluruh rumah, tempat parkir atau taman bermain. Ajari mereka untuk datang kepada orangtua, mendekat untuk melakukan dialog dengan orang tua. Ini membantu anak-anak belajar bahwa displin kadang-kadang berarti bahwa kita harus menyerah dari apa yang kita ingin lakukan untuk melakukan sesuatu yang lain.
2. TIME - OUT
Prinsipnya adalah menghentikan atau mengeluarkan anak dari satu aktivitasnya karena harus melakukan aktivitas lain yang lebih penting, Jadi ketika anak akan melakukan sesuatu aktivitas sebelumnya buat persetujuan dengan anak berapa lama waktu yang akan ia butuhkan untuk melakukan aktivitas tersebut sebelum akhirnya akan melakukan aktivitas penting lainnya.
Misalnya anak anak akan bermain disore hari dengan teman temannya, pertama tama batasi dulu waktu yang akan mereka gunakan untuk bermain, tentu saja dengan persetujuan kedua belah pihak yaitu orang tua dan anak, dengan demikian mereka bisa merasa dihargai karena mengambil kepoutusan penetapan waktu secara bersama sama, jadi katakan " kamu boleh bermain selama 30 menit karena setelah itu harus mandi dan pergi ngaji"
Maka dengan begitu mereka akan tahu batasannya dan berlatih disiplin waktu.
3. BIASAKAN TIDUR TEPAT WAKTU
Beberapa anak memiliki waktu tidur yang tidak berpola. Tapi Kak Verda dan dek zerli sudah punya jadwal tidur yang teratur, baik tidur siang ato pun tidur di malam hari, Jadi mereka sudah tahu ada aturan yang harus dipenuhi, dan mencoba mengendalikan diri untuk tidak melakukan aktivitas lain demi mematuhi jadwal tersebut. Tidur tepat waktu membutuhkan banyak kontrol diri bagi seorang anak untuk tinggal diam-diam di tempat tidur sementara orang tua masih terjaga. Mengatur waktu tidur, menyiapkan hal-hal yang diperlukan esok, sangat berpengaruh pada pola keteraturan anak.
4. KATAKAN DENGAN JELAS APA YANG DI MAKSUD
Jelaskan dengan jelas tentang batas yang di maksud. Sebagai contoh, katakan hal yang spesifik, misalkan jam berapa bunda ingin anak untuk ada di rumah. Katakan “jam 11” bukan “Jangan terlambat.”
Dan Sebagai orang tua, kita harus menjaga anak-anak sehat dan aman. Kita harus membantu anak-anak untuk belajar bergaul dengan orang lain. Dan kita harus tetap berpegang pada apa yang kita percaya. Jelaskan alasan kita untuk mengatakan tidak. Pastikan anak mengerti alasan kita. Maka mereka pun akan paham alasan kita untuk bilang "tidak"
5. BERI RUTINITAS
Setiap pagi, berikan tugas dan jadwal keluarga untuk memberikan latihan bagi anak-anak belajar tanggung jawab dan disiplin diri. Misalnya bangun pagi jam 5 dan sholat subuh setelah itu merapikan tempat tidur sendiri dan aktivitas lainnya di pagi hari secara lengkap hingga berangkat sekolah, awalnya memang sulit tapi dengan konsistensi dan sabar maka disiplin anak akan terbentuk dari rutinitas sederhana di pagi hari ini.
Alhamdulillah kak Verda (9) sudah bisa melakukan rutinitas pagi hari dengan baik, tinggal dengan Dek Zerli (7) yang masih perlu banyak latihan displin bangun pagi sendiri, tapi dengan aktivitas lainnya di pagi hari sudah baik, ya tinggal bangun pagi itu yang kadang masih perlu bantuan hihihihi...
6. BERI IMBALAN EDUKATIF
Ketika seorang anak menerima imbalan atas pekerjaan yang dicapai, seperti tanda bintang di dinding atau hal real saat mereka berhasil melakukan disiplin diri dengan baik mereka bisa memilih untuk acara weekend ke tempat sesuai keinginan mereka. Katakan pula kalimat seperti “Kakak kebat ya, bisa bangun pagi sendiri.” atau “Bunda bangga sekali, karena adek mau mengembalikan sepatu ketempatnya” Atau kalimat-kalimat lain yang mengapresiasi terhadap perilaku anak karena telah berhasil melakukan disiplin diri.
Jadi sebenarnya mudah ya Bund, mengajarkan anak Disiplin itu, karena semua itu yang terpenting memang proses dan tentu saja hasil adalah bonus untuk kita sebagai orang tua.
Jadi tetap syemangat ya Bund, dalam mendidik anak anak kita agar tumbuh kembangnya optimal dan menjadi generasi hebat di masa mendatang.
Komentar
Posting Komentar