Mempunyai Anak Mandiri Adalah Kebanggan, Tapi Bagaimana Cara Mengajarkannya??? Simak Tips Mudah Berikut Yuk.....
Jendela Arlian - Halooo Bunda....
Salam hangat saya buat si kecilnya bunda bunda ya...
Semoga selalu sehat dan kian hari kian pintar
Alhamdulillah semakin hari anak anak tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat dan tentunya mandiri
ya, punya anak anak yang mandiri itu sungguh membanggakan dan tentunya memudahkan bundanya juga hahahaha
Bagaimana dengan Bunda Bunda? Semoga juga sama ya bund, anak anak sudah mandiri ya...
Menjadikan anak anak tumbuh sebagai pribadi yang mandiri itu memang bukan sulapan ya bund..
tapi memang banyak proses dan perjuangan yang harus dilalui, ya tapi itulah menariknya cerita cerita kita sebagai bunda yang sudah berhasil mendidik para putra putrinya tumbuh menjadi anak yang sesuai harapan kita orang tuanya.
oleh karena itu Sebagai orang tua, kita wajib mengarahkan dan membimbing anak untuk bisa menjadi sosok yang cerdas, ramah, rajin beribadah, dan mandiri.
Dan berikut beberapa cara saya mengajarkan anak tumbuh menjadi Generasi Maju yang handal sekaligus Generasi Penerus yang Mandiri dan hebat.
Outbond Banyumili Salatiga |
1. Menjadi Contoh dan Idola
Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan melihat lingkungan di dekatnya. Khususnya orang tua yang mengasuh mereka.
Apa yang dilakukan orang tuanya, pasti akan ditiru oleh sang anak.
Dari pada anak Bunda mengidolakan tokoh kartun, kenapa bukan Bunda dan Ayah saja yang menjadi idola mereka?
Dengan mulai saja yang paling sederhana dari menjaga sikap dan perkataan saat ada di hadapan anak misalnya, sampai cara kita berinteraksi dengan orang lain. Jadilah sosok pelindung dan pengayom yang selalu ada saat anak membutuhkan.
2. Ajarkan anak untuk mandiri sejak dini
Menyayangi anak tidak sama dengan memanjakan mereka, atau memberikan serta melakukan segalanya seperti yang mereka inginkan. Bunda dapat melatih kemandirian pada anak bahkan ketika mereka masih kecil. misalnya hal sepele seperti mengambil mainan, atau bahkan memakai baju sendiri. Awalnya ketika mereka masih kecil memang dibantu semua, tapi sedikit demi sedikit ajarkan pada mereka untuk berpakaian sendiri mulai dari memilih baju, mengambil dari lemari tanpa merusak tatanan baju sampai memakai pakaian sendiri secara lengkap. Dan Alhamdulillah Kak Verda dan Dek Zerli sudah bisa melakukan itu semua dan saya hanya bantu untuk merapikan dan mengucir rambut saja
3. Latih anak untuk membuat keputusan
Banyak hal yang membuat kita sebagai orang tua selalu khawatir, misalnya tentang teman temannya yang suka jahil dan menggoda zerli (7) ketika bermain bersama, tapi saya tidak membatasi pergaulannya hanya gara gara hal tersebut, ini adalah langkah untuk melatih anak bisa mengatasi masalahnya sendiri dan membuat keputusan harus berteman dengan siapa yang menurutnya baik. Karena dengan terus membiarkannya bersosialisasi dan bermain dengan teman sebaya adalah cara yang tepat untuk memberikannya berbagai pengalaman dan belajar bagaimana caranya survive.
Dan yang paling penting dalam tahap ini adalah menetapkan hati kita sebagai orang tua agar tetap tegar dan tegas dalam mendidik kemandirian anak, karena kadang jiwa keibuan kita suka mengayun ayunkan hati menjadi goyah karena rasa kasihan, kasihan nanti capek, kasihan nanti dinakali temannya, kasihan nanti ga punya teman kalo ini itu.... Nah rasa rasa yang seperti itu mesti dibuang jauh jauh kalo pengin anak anak menjadi pribadi yang kuat.
4. Ajarkan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Disiplin adalah kunci dari keberhasilan anak di masa dewasa kelak. Mulai saja dari hal yang sederhana seperti selalu membuang sampah pada tempatnya, seperti anak anak yang begitu kuatnya kedisiplinan buang sampah ditempatnya sehingga ketika makan jajan waktu perjalanan naik motor bungkusnyapun selalu dibawa sampai rumah ato sampai menemukan tempat sampah. Ya, awalnya saya bisa dibilang galak kalo masalah sampah, jadi ketika saya melihat sampah tidak berada ditempatnya ato berserakan maka akan langsung di bereskan sehingga anak anak pun sudah paham kalo sampah itu memang harus dibuang ditempatnya walo bagaimanapu keadaanya.
Contoh disiplin lainnya adalah sholat, ya mengajarkan anak anak sholat lima waktu adalah cara paling efisiaen untuk mengajarkan anak anak untuk disiplin, jadi ketika tiba waktu sholat kak Verda dan dek Zerli akan segera mengambil air wudhu dan menghentikan segala kegiatan mainnya, awalnya memang susah, tapi dengan konsisten dan tekun Alhamdulillah mereka berhasil dalam disiplin waktu terutama sholat, bagaimana cara efektif mengajarkannya?? saya selalu mengajak anak anak untuk sholat bareng lima waktu dalam sehari, sehingga mau ga mau memori mereka akan terekam untuk selalu ingat waktu untuk sholat.
Selain itu mengajarkan anak tanggung jawab besar sekali manfaatnya. Bisa dimulai dengan mengajari anak untuk membereskan mainan setelah selesai, juga mengembalikan segala sesuatu ketempatnya semula jadi memudahkan untuk mereka mencari kembali ketika dibutuhkan.
Dan disiplin tentang sarapan ini juga jangan sampai ketinggalan Bunda, karena sarapan pagi juga termasuk salah satu cara mendidik disiplin dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, karena ketika kita bisa mengajak mereka bicara apa manfaat dari sarapan pagi dan mereka mengerti sebab akibat disitulah mereka belajar disiplin dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar mereka maksimal beraktivitas maka mereka membutuhkan sarapan pagi.
5. Ajarkan untuk minta Tolong, Berterima Kasih dan Maaf Serta Beri Pujian Secara Tulus
Tiga kata sakti tolong,terima kasih dan maaf ini tidak mudah dilakukan. Tapi, dengan melatih kebiasaan anak sejak kecil, semuanya jadi hal yang dapat dilakukan, Jadi biasakan dulu kita sebagai orang tua mengucapkan tolong jika kita mau minta bantuan anak atau pasangan dan jangan lupa setelah itu ucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan walo sekecil apapun itu, serta ucapkan maaf jika memang kita berbuat salah juga, Maka anak anak pun akan terbiasa melihat hal tersebut dari kita sehingga hal ini pun bisa mejadi kebiasaan mereka pula.
Dan jangan lupa selalu berikan pujian secara tulus pada anak yang berbuat baik dan berhasil melakukan kegiatannya tanpa bantuan. karena Sebuah pujian yang tulus dari orang tua menjadi stimulus mental dan rasa percaya diri pada anak.
Tapi ingat, jangan terlalu sering memuji. Anak justru bisa menjadi manja dan cenderung tidak bisa mengatasi masalah. Berikan pujian secukupnya saja.
Jadi ternyata tidak sulit ya Bund mendidik anak anak untuk menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab, intinya mulai dari sekarang dan lakukan secara konsisten karena menunda sesuatu sama juga menunda kebaikan dan keberhasilan.
Semoga anak anak kita selalu sehat dan tumbuh menjadi anak Generasi Maju yang hebat.
Komentar
Posting Komentar