Langsung ke konten utama

Anak Tantrum??? Apa Penyebab Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?? Yuk Simak Disini...

Jendela Arlian - Haloo Bunda...
Semoga selalu baik dan sehat ya Bund,
Adakah buah hatinya yang masih sering tantrum?

Tantrum pada anak adalah keadaan ketika anak mengeluarkan emosi dengan cara mengamuk, marah, menangis kencang, hingga membanting barang-barang. Biasanya, tantrum terjadi saat ia memiliki dua emosi yang kuat, yaitu kemarahan dan kesedihan yang berlebihan. Kondisi ini sebenarnya normal terjadi pada anak,terutama pada anak yang berusia antara 1 hingga 4 tahun. Walaupun sepertinya menyeramkan, tantrum pada anak merupakan salah satu cara belajar anak untuk berkomunikasi secara efektif dengan Anda dan lingkungannya, bahkan bisa dianggap sebagai bagian dari proses berkembang.

Laverda Arlian
Anak Tantrum??? Apa Penyebab Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?? Yuk Simak Disini...


Terus apa Penyebab tantrum pada anak ya Bund?

Penyebab tantrum yang biasa terjadi pada anak mungkin ketika ia menginginkan sesuatu tapi tidak punya cukup kecakapan untuk mengungkapkannya, hal ini disebabkan karena kemampuan bahasanyayang terbatas yang belum bisa memahami struktur kalimat yang kompleks secara benar. Mereka hanya mampu mengungkapkan beberapa kata di dalam pikirannya. Sehingga mereka mengamuk untuk mengutarakan apa yang dimaksudnya. Tantrum pada anak bisa jadi merupakan sebuah observasi yang ia lakukan. Saat dirinya tidak bisa mengungkapkan keinginannya, maka ia mengamuk. Ketika mengamuk itu Bunda menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan tantrum tersebut kembali untuk memenuhi keinginannya. Dan jika dibiarkan, hal itu akan menjadi kebiasaan buruknya. 
Itu sebabnya, Bunda perlu belajar untuk mengabaikan amukan dan membiarkan tantrum reda dengan sendirinya. Pastikan saja Bunda mengawasi dan segera mengambil tindakan yang diperlukan bila ada risiko bahaya terjadi saat anak sedang tantrum. Misalnya kalau saat anak mengamuk ia berlari ke jalan raya, menyakiti dirinya sendiri atau orang lain dan risiko bahaya lainnya.

Tantrum juga bisa menjadi ekspresi frustrasi anak karena merasa kurang memiliki kontrol terhadap kehidupan mereka. Misalnya ketika ia masih ingin terus bermain tapi diminta untuk selesai, atau ingin ice cream tapi tidak dibelikan. 

Bila anak tantrum karena keinginannya di tolak, tetaplah bersikap tegas. Bila pertama Bunda menolak lalu berubah mengabulkan setelah anak mengamuk, justru ini akan mengajarkan pada anak bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara ini. Jadi, berusahalah untuk tidak memenuhinya walaupun amukan terjadi di tempat umum dan mengganggu atau kadang membuat malu Bunda.


Bisakah di Cegah Tantrum Itu?

Tantrum bisa dicegah, Namun yang biasanya terjadi, kita bertindak setelah tantrum terjadi pada anak kita. Untuk itu, bagaimana agar anak tidak menjadi tantrum? 


1. Lebih tanggap terhadap keinginan anak

Lebih perhatian terhadap anak. Arti kata ‘tanggap’ berarti memberikan reaksi yang cepat dan tepat. Jika anak menginginkan mengambil sesuatu atau membeli barang, maka kita harus menanggapinya. Menanggapi bukan berarti menuruti. Ini dua hal yang berbeda. Menanggapi itu sudah menjadi langkah antisipatif yang baik untuk terjadinya tantrum. Memperhatikan atau menanggapi, meskipun tidak menuruti, jauh lebih baik daripada mengabaikan.

2. Antisipasi situasi yang dapat memicu tantrum, dan hindari sebisa mungkin.

 Jika ia selalu membuat masalah saat berjalan-jalan di supermarket, mungkin lebih baik tinggalkan anak sebentar di rumah dengan ayah atau keluarga lain ketika Bunda pergi berbelanja. Atau Jika salah satu teman bermainnya terlihat selalu mengganggunya dan membuatnya kesal, pisahkan mereka selama beberapa hari atau minggu dan lihat apakah ada perubahan setelah usia mereka beberapa minggu lebih dewasa.


Mengatasi tantrum sulitkah?

Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan, karena hal itu bisa menyulitkan Bunda, dan juga menjadi kebiasaan yang tidak baik untuk si Kecil. Sebenarnya, cara yang paling mudah untuk menghentikan tantrum pada anak adalah dengan memberikan apa yang anak inginkan. Namun, dengan selalu memberikan apa yang mereka inginkan, itu bukanlah cara yang tepat. Karena ia akan melakukan hal itu lagi dan lagi. 

Mungkin Beberapa cara ini dapat mengatasi Anak Tantrum:

1. Tenangkan anak dengan selain yang diinginkan

Biasanya orangtua sudah mulai tidak tahan dengan kemarahan anak ketika menginginkan sesuatu. kadang karena merasa sudah tak tahan, bisanya orangtua menuruti keinginan anak. Pada saat ini akan lebih tepat jika kemarahan anak diredakan bukan dengan memenuhi keinginannya. Ajak anak bicara, bila perlu hiburlah. Untuk anak dengan usia lebih kecil, misalnya balita, memberikan hiburan biasanya lebih mudah. Memberikan hiburan ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian kepada hal lain. Untuk anak yang lebih besar, misalnya 7 tahun ke atas, kita bisa langsung mengajaknya bicara. Tentu cara bicaranya dengan lebih bersahabat, menciptakan suasanya nyaman dan menyenangkan bagi anak.

2. Berbicara dengan anak 

Mencari tahu apa yang membuatnya anak marah itu adalah hal utama yang harus di lakukan untuk membantu meredakan tantrumnya. Berbicaralah pada anak tentang apa yang mereka rasakan. Tunjukkan padanya bahwa Bunda mencintai mereka, tapi tidak perilaku anak.
Tetap tenang
Jika anak tengah mengalami tantrum, usahakan Bunda tidak terjebak dalam situasi emosi tersebut. Bunda harus tetap tenang dan tidak emosional. Bernegosiasilah dengan Si Kecil. Jangan biarkan anak melempar barang yang ada di dekatnya. Beri tahu bahwa yang ia lakukan itu tidak baik. Jika Bunda berada di tempat keramaian (misalnya saat makan malam di luar bersama), bawalah anak keluar ruangan sebentar untuk meredakan emosinya. 

3. Jangan memukul anak

Saat anak mengalami tantrum, jangan memukul atau berteriak padanya. Memukulnya bukanlah pilihan yang tepat dan itu akan membuat tantrumnya menjadi lebih buruk lagi, usahakan untuk tetap tenang dan ambil napas dalam-dalam, kontrol emosi Bunda, dan cobalah untuk membuatnya tenang.


Jika tantrum pada anak tampak terlalu sering atau intens, dan membuatnya menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, maka Bunda harus waspada dan segera mencari bantuan. Segera konsultasikan pada dokter untuk mendiskusikan tahap perkembangan dan perilaku anak. 

Mungkin cukup disini sharing hari ini untuk anak tantrum ya Bund, Semoga bermanfaat dan Semoga Anak anak kita selalu sehat ya Bund... dan tumbuh menjadi generasi penerus yang handal.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Versi Keluarga Generasi Maju Ala Mombassador SGM Eksplor

Jendela Arlian - Halloo Bunda... Jumpa lagi dengan saya Arri Widi Mombassador SGM Eksplor yang selalu berusaha dukung Si Kecil jadi Anak Generasi Maju. Apa kabarnya Bunda dan Si Kecil? Semoga sehat dan bahagia selalu ya... š™†š™šš™¢š™šš™§š™™š™šš™ š™–š™–š™£ Vš™šš™§š™Øš™ž š™†š™šš™”š™Ŗš™–š™§š™œš™– š™‚š™šš™£š™šš™§š™–š™Øš™ž š™ˆš™–š™Ÿš™Ŗ Merdeka Versi Keluarga Generasi Maju Ala Mombassador SGM Eksplor Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya ya Bund, tak ada kemeriahan sorak sorai perlombaan seperti tahun lalu, bahkan malam tirakatan yang biasanya di laksanakan di setiap tempat kali ini pun belum boleh dilaksanakan, Ini semua karena adanya pandemi yang terjadi saat ini.  Banyak hal yang terlewat dan tidak bisa kita rayakan di pendemi ini, tapi kita tidak boleh terpuruk dan sedih lho Bund, jadi apapun yang terjadi kita tetap harus semangat demi anak anak Generasi Maju kita agar mereka bisa menjadi yang terbaik Dan tentu saja anak-anak juga kangen suasana l

Penyebab Anak Picky Eater Dan Cara Mengatasinya

Jendela Arlian - Apa kabar Bunda? Masih menghadapi anak yg pilih pilih makanan?Kadang kita sering jengkel juga mengapa anak suka pilih-pilih makanan, atau maunya makan makanan yang tidak disajikan di meja makan. Jika kita tidak menurutinya, anak menolak untuk makan. Jika kita menurutinya, kita akan repot memasak lagi makanan lain ataupun membeli makanan yang diminta oleh anak. Anak yang terlalu pemilih dan hanya mau makan dengan makanan yang itu-itu saja disebut juga dengan picky eater. Jika kemauannya selalu dituruti bisa berpengaruh pada kurangnya asupan nutrisi. Anak yang suka pilih-pilih makanan atau picky eater akan selalu mecari kegiatan lain untuk menghindari menu makanan yang tidak mereka sukai. Picky eater lebih sering terjadi pada anak usia prasekolah atau balita. Karena di usia tersebut, anak mengalami perkembangan psikis yang komplek misalnya menjadi lebih mandiri, dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta lebih dapat mengekspresikan emosinya. Sifat perkembang

Ibu Warung Anak Sehat Tetap Produktif Di Masa Pandemi Dengan Teknologi Digital

Jendela Arlian -Halloo Bunda... Tak terasa sudah 7 Bulan lebih masa pandemi ini kita lalui ya Bund, Dan pastinya kita semua juga tahu tidak mudah melalui masa masa itu, termasuk saya juga lho Bund, tapi kita semua juga harus yakin bahwa ada pelangi setelah hujan dan seperti itulah juga nantinya akan ada kebahagiaan dan hikmah lebih yang akan kita terima setelah melalui berbagai kesulitan ini... Jadi kita harus selalu optimis ya Bund. Sebagai Ibu rumah tangga, kita pun harus juga bisa membuktikan bahwa kita mampu lho Bund, mungkin selama dirumah banyak dari para Bunda yang sudah berdikari dan membuktikan bahwa sebenarnya kitapun punya potensi untuk bisa mendapatkan penghasilan, dengan berjualan misalnya. Nah, banyak lho Bund yang sudah membuktikan bahwa dengan berjualan ternyata perempuan pun bisa mandiri dengan mendapatkan penghasilan sendiri, dan jenis barang yang kita jual pun bisa beraneka macam sesuai dengan hobi dan skill kita. Dan untuk kelancaran penjualan produk kita tentunya