Bahaya Stunting Dapat Menghambat Pertumbuhan Anak, Bagaimana Cara Mencegah? Dan Apa GejalaNya?? Yuk Simak Disini
Jendela Arlian - Apa kabar Bunda???
Semoga Selalu Baik Dan Sehat ya, Apa Kabarnya Si kecil hari ini?? Pasti semakin pintar dan hebat khan, Wah senang ya jika mempunyai anak anak yang sehat, ceria dan tumbuh tinggi...
Tumbuh tinggi???
Duhh kadang kadang kita sering galau ya Bund, bagaimana cara agar agar anak anak bisa tumbuh tinggi? ato sering terbesit pertanyaan anak saya tingginya sudah sesuai anak seumurannya belum ya?
Mulai Sekarang jangan salah yuk Bun kalo tinggi badan tak kalah penting untuk dipantau, jangan sampai anak anak mengalami Stunting.
Bahaya Stunting Dapat Menghambat Pertumbuhan Anak, Bagaimana Cara Mencegah? Dan Apa GejalaNya?? Yuk Simak Disini |
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kadang orang tua seringkali menyalahkan artikan jika gemuk merupakan tanda bahwa anak mereka sehat. Padahal, kegemukan di usia yang tidak wajar, pada dasarnya merupakan gejala dari penyakit kurang gizi dan juga stunting itu sendiri.
Selain itu banyak yang tidak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia 2 tahun. Hal ini harus segera ditangani dengan cepat dan tepat. Karena stunting adalah kejadian yang tak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi.
Gejala dan Tanda Anak Stunting
- Pertumbuhan anak melambat
- Pertumbuhan gigi terlambat
- Memiliki wajah yang terlihat lebih muda di usianya.
- Kemampuan fokus dan memori belajarnya kurang maksimal
- Kelelahan tanpa alasan yang jelas
- Berat badan tidak naik bahkan cenderung menurun
- Kulit kering dan juga masalah terhadap tingkat kehangatan tubuh.
- Memiliki tingkat emosi yang tidak stabil.
- Pubertas terlambat
- Anak mudah terkena penyakit infeksi
- Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya
Faktor Yang Pengaruhi Anak Stunting?
- Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil dan anak balita.
- Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
- ketidakseimbangan hormon yang dipicu stress, juga riwayat kesehatan anak yang sering terserang infeksi di usia dini.
- Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan setelah melahirkan.
- Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
- Masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal.
- Kurangnya gizi yang seimbang sejak anak dalam kandungan.
Dampaknya Stunting
Stunting adalah kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Maka itu,Jika tidak ditangani dengan baik akan memengaruhi pertumbuhannya hingga ia dewasa nanti. kondisi ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Dampak Jangka Pendek:
- terganggunya perkembangan otak
- terganggunya kecerdasan anak
- gangguan pada pertumbuhan fisiknya
- gangguan metabolisme.
Dampak Jangka Panjang:
- Perawakan anak yang pendek
- Kesulitan belajar
- Kemampuan kognitifnya lemah
- Menurunnya kekebalan tubuh
- Mudah lelah dan tidak lincah dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya
- Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit
- Risiko untuk terserang penyakit infeksi lebih tinggi
- Risiko tinggi muncul berbagai penyakit kronis seperti : diabetes, penyakit jantung, kanker, stroke dan disabilitas di usia tua
Mencegah Stunting
Cara terbaik mencegah anak mengalami stunting adalah dimulai sejak dalam kandungan. Sejak dalam kandungan Janin perlu diberikan asupan gizi yang baik dan seimbang, yang perlu diperhatikan adalah pemeriksaan kesehatan ibu selama masa kehamilan untuk memastikan berat badan ibu sesuai dengan usia kehamilan. Berikan gizi dan nutrisi yang maksimal sejak Si kecil dalam kandungan hingga 1.000 hari pertama kelahirannya.
Ibu yang sedang hamil tidak boleh mengalami anemia,oleh karena itu selalu periksa rutin berkala bagi ibu hamil untuk mengecek tensinya, selain itu konsumsi alkohol selama masa kehamilan harus dihindari karena hal ini dapat menyebabkan Anak yang terlahir dengan sindrom alkohol janin Fetus Alcohol Syndrome (FAS). Hal inilah yang dapat menjadikan anak mengalami stunting.
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan seperti semula. yaitu, ketika seorang anak sudah stunting atau pendek sejak ia masih balita, maka pertumbuhannya akan terus lambat hingga ia dewasa. Namun, tetap penting untuk memberikan berbagai makanan yang bergizi untuk mencegah kondisi si kecil semakin buruk dan gangguan pertumbuhan yang ia alami semakin parah.
Setelah anak lahir, berikan ASI Ekslusif, Perhatikan jadwal vaksinasi dan berikan asupan makanan yang seimbang dan sesuai dengan usianya, terutama ketika anak masih dalam tahapan belajar makan (MPASI) . Jaga kesehatan anak dan sanitasi lingkungan, jangan sampai anak mengalami sakit infeksi yang berulang. Jika sanitasi buruk akan membawa penyakit yang bersifat infeksius (cacingan, muntaber, tipus) dan ini menjadi salah satu penyebab stunting.
Jika Bunda mengetahui bahwa si kecil mengalami kondisi ini, maka sebaiknya segera konsultasikan pada dokter anak, agar cepat teratasi.
Yuk Bund, tetap semangat menjaga para buah hati kita dan mari bersama cegah stunting demi generasi penerus yang sehat dan hebat.
Komentar
Posting Komentar